Catalonia (Catalan:
Catalunya; Spanish:
Cataluna; Aranese Occitan:
Catalonha) merupakan sebuah komunitas otonom dari Kerajaan Spanyol. Luas wilayah komunitas otonom
Catalonia mencapai 32.114 km² dengan populasi sebesar 7.210.508 jiwa.
Batas-batas:
Utara: Perancis dan Andorra
Selatan: komunitas Valencia
Timur: Laut Mediterania
Barat: Aragon
Kota utamanya adalah Barcelona. Catalonia dibagi atas 4 provinsi yaitu Barcelona, Girona, Lleida, dan Tarragona.
2.3.1. Etimologi
Kata Catalunya (Catalonia) mulai digunakan sejak abad ke-12. Kata ini mengacu pada sekumpulan wilayah yang membentuk Marca Hispanica yang secara bertahap memerdekakan diri dari Perancis.
Teori yang paling utama mengatakan bahwa Catalunya berasal dari ungkapan ‘land of Castile’ (tanah Castilia). Kita dapat menilik kembali sejarah perkembangan Spanyol di bagian 2.1.3. Perjalanan sejarah.
Para penguasa Muslim bertikai di antara mereka dan menjelang abad XI Spanyol terbagi menjadi 20 negeri kecil. Kerajaan kecil di utara, dipimpin oleh Castile, mengambil kesempatan dan sedikit demi sedikit menaklukkan kembali Spanyol bagi Kristen sampai tinggal kerajaan Granada di Selatan saja yang masih Islam. Kedua kerajaan Kristen, Castile dan Aragon bersatu pada tahun 1479 dan hampir semua Spanyol dapat dikuasai oleh kerajaan Kristen.
2.3.2. Sejarah
Setelah berhasil menaklukkan seluruh Spanyol, beberapa abad berikutnya, Catalonia mulai kehilangan kuasanya akibat serangkaian perang dengan negara bagian lainnya yang bersatu membentuk pemerintahan yang lebih tersentralisasi, yaitu di Madrid.
Di abad ke-16, ketika Spanyol sedang berjaya karena imperialisasinya di Amerika Tengah dan Selatan, pemerintah Spanyol melarang Catalonia turut ambil bagian dalam eksploitasi koloni-koloni Amerika, karena Catalonia dianggap hanya sebagai salah satu koloni Spanyol. Catalonia pun beralih dengan mengembangkan pertanian lokal, industri tekstil dan perdagangan mandiri dengan kekuatan industri di utara.
Sehingga ketika pada abad ke-18, ketika kekuatan Spanyol menurun dan banyak koloni-koloninya yang melepaskan diri, di Catalonia muncul semacam nasionalisme kultural dan politis yang mulai tumbuh dan berkembang perlahan ke segala bidang, antara lain politik bahasa, seni dan budaya; dengan didukung oleh kemakmuran ekonomi akibat berkembangnya usaha pertanian, industri dan perdagangan.
Di abad ke-20, Catalonia berusaha mendapatkan otonomi. Periode ini ditandai dengan kekacauan politik dan sejumlah aksi anarkis. Setelah kekalahan pihak Repulik pada Perang Saudara (1936-1939), yang membawa Jendral Francisco Franco pada tampuk kekuasaan, regimnya melarang segala bentuk aktifitas publik yang berkaitan dengan nasionalisme Catalonia. Selain itu orang Catalan tidak boleh duduk dalam institusi pemerintahan; dilarang mengadakan perayaan keagamaan dan acara sosial, juga tidak boleh menggunakan bahasa Catalonia di media massa.
Namun setelah kematian Jendral Francisco Franco pada tahun 1975, dengan hadirnya demokrasi, secara bertahap Catalonia mulai mendapat otonomi dalam hal politik dan budaya, dengan adanya konstitusi Spanyol tahun 1978 dan status otonomi tahun 1979 yang disahkan pada tahun 2006.
Konstitusi Spanyol di tahun 1978 mendeklarasikan
“Spain is an dissoluble nation that recognizes and guarantees the right to self-government of the ‘nationalities’ and regions that constitute it. Catalonia, alongside Basque country, Galicia, and Andalusia self-described as ‘nationalities’ in the elaborations of their statutes of autonomy and more recently in their new statutes or recent amendments Aragon, the Valencian community, the Balearic Islands and the Canary Islands also did.”
Status otonomi pada tahun 1979, yang disahkan tahun 2006, menyatakan bahwa
“Catalonia, as a nationality, exercises its self-government constitute as an autonomous community in accordance with the constitution and with the statute of autonomy of catalonia, which is its basic institutional law.”
2.3.3. Nasionalisme Catalonia
Ketegangan yang terjadi selama proses otonomi Catalonia sering dilihat sebagai ketegangan antara pemerintah pusat dan kaum Catalonia. Dan hal-hal yang menyangkut ini cenderung buram dalam catatan sejarah. Sejauh pencarian data yang saya lakukan, kurang dijelaskan apa persisnya yang sebenarnya terjadi dan apa penyebab ketegangan tersebut. Serta terjadi banyak versi yang berkembang berkembang dari pihak mana masalah ini dilihat. Sebagai contoh, dari situs-situs resmi, umumnya masalah ini dipandang sebagai usaha otonomi Catalonia yang diwarnai aksi anarkis dari orang-orang yang tidak bertanggung jawab dari kedua pihak, antara lain kelompok teroris ETA (organisasi Basque radikal). Namun jika dilihat dari sudut pandang masyarakat Catalonia, yang terjadi adalah bahwa pemerintah pusat (kaum Basque) telah melakukan ‘penjajahan’ terhadap kaum Catalonia.
Sehingga, berdasar pandangan bahwa tidak ada kebenaran yang mutlak, yang dapat saya simpulkan adalah bahwa terjadi semacam hegemoni pemerintah pusat yang berpusat di Madrid, terhadap kaum Catalonia yang berpusat di Barcelona. Hegemoni ini dibawah kediktaktoran Jendral Franco berkembang menjadi supresi terhadap segala sesuatu yang berbau Catalonia.
Namun, angin segar berhembus bagi kaum Catalonia ketika pihak pusat Madrid mengalami goncangan dan penurunan di abad ke-18, yang ditandai dengan hilangnya Cuba, Puerto Rico dan Filipina sebagai koloni. Pada akhir abad ke-18, semacam nasionalisme kultural dan politis mulai berkembang. Hingga pada tahun 1880-an telah menjalar ke segala bidang dan disebut nasionalisme Catalonia.
Di bidang politik, gerakan nasionalisme Catalonia sempat membuat heboh di tahun 1880 dan 1890-an dengan aksi anarkis pelemparan bom. Dalam bidang artistik, gerakan nasionalisme ini (sering disebut sebagai ‘Renaixenca de Catalonia’) lebih berusaha membuktikan bahwa masyarakat Catalonia memiliki gaya tersendiri yang hanya ada di Spanyol bagian utara, dengan pusatnya di Barcelona.
Di titik ini, sampailah kita pada dimensi arsitektur: Antonio Gaudi, seorang arsitek terkenal ‘Spanyol’, yang karya-karyanya dilatarbelakangi oleh semangat nasionalisme Catalonia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar